Sumber Daya Air Kelurahan Sendangguwo Kecamatan Tembalang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sumber daya air merupakan salah satu sumber daya alam
penting bagi kehidupan. Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan
telah meningkatkan kebutuhan terhadap sumber daya air. Di lain pihak,
ketersediaan sumber daya air semakin terbatas, bahkan di beberapa tempat
dikategorikan berada dalam kondisi kritis. Hal ini disebabkan oleh berbagai
faktor seperti pencemaran, penggundulan hutan, kegiatan pertanian yang
mengabaikan kelestarian lingkungan, dan perubahan fungsi daerah tangkapan air.
Mata air sebagai salah satu sumber daya air non-perpipaan yang terlindungi,
keberadaannya tidak selalu berada di kawasan lindung atau kawasan hutan. Hal
ini karena telah ditemukan sejumlah mata air di lahan penduduk, sempadan
sungai, bantaran sungai, danau, bahkan di pantai. Menurunnya jumlah mata air
maupun debit volume air di berbagai mata air merupakan indikator adanya ancaman
terhadap kelestarian keberadaan mata air tersebut, juga adanya gangguan
terhadap siklus hidrologi dan tatanan ekosistem setempat. Oleh karena itu
kajian ini akan membahas jenis prasarana sumber daya air, pemanfaatan sumber
daya air, dan pengelolaan sumber daya air serta permasalahan yang ada.
1.2 Tujuan
Dengan memperhatikan latar
belakang, maka tujuan studi ini adalah mengidentifikasi kondisi jenis prasarana sumber daya air, pemanfaatan sumber
daya air, dan pengelolaan sumber daya air serta permasalahan yang terdapat di
Kelurahan Sendangguwo.
1.3 Ruang
Lingkup Wilayah
1.3.1
Ruang Lingkup Wilayah Makro
Kecamatan Tembalang terletak di bagian selatan Kota Semarang.
Berjarak sekitar 15 km dari ibukota Kota Semarang. Luas wilayah daratan
mencapai 4.420.04 Ha, yang terdiri dari 432 Ha lahan sawah dan 3.988.04 ha
lahan kering. Batas-batas wilayah Kecamatan Tembalang :
·
Sebelah
utara : Kecamatan Candi Sari
·
Sebelah
barat : Kecamatan Banyumanik
·
Sebelah
selatan : Kabupaten Semarang
·
Sebelah
timur : Kecamatan Pedurungan
dan Kabupaten Demak
1.3.2 Ruang Lingkup Wilayah Mikro
Sendangguwo
merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Tembalang yang
letaknya berada di pinggiran daerah bisnis. Sendangguwo memiliki 106 RT dan 9
RW dengan jumlah aparat kelurahan berjumlah 7. Batas-batas wilayah Kelurahan
Sendangguwo :
·
Sebelah
utara : Kecamatan Candi Sari
·
Sebelah
barat : Kelurahan Tandang
·
Sebelah
selatan : Kelurahan Kedungmundu
·
Sebelah
timur : Kecamatan Pedurungan
dan Kabupaten Demak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sumber Daya Air
Sumber daya
air merupakan bagian dari sumber daya alam yang mempunyai sifat yang sangat
berbeda dengan sumber daya alam lainnya. Air adalah sumber daya yang
terbaharui, bersifat dinamis mengikuti siklus hidrologi yang secara alamiah
berpindah-pindah serta mengalami perubahan bentuk dan sifat. Tergantung dari
waktu dan lokasinya, air dapat berupa zat padat sebagai es dan salju. Dapat
berupa zat cair yang mengalir sebagai air permukaan, berada dalam tanah sebagai
air tanah, berada di udara sebagai air hujan, berada di laut sebagai air laut,
dan bahkan berupa uap air yang didefinisikan sebagai air udara (bibit air).
Konsep siklus hidrologi merupakan hal yang sangat penting, karena air (baik air
permukaan maupun air tanah) bagian dari siklus hidrologi. Siklus hidrologi
dimulai dengan terjadinya panas matahari yang sampai pada permukaan bumi,
sehingga menyebabkan penguapan. Akibat penguapan ini terkumpul massa uap air,
yang dalam kondisi atmosfer tertentu dapat membentuk awan. Akibat dari berbagai
sebab klimatologi awan tersebut dapat menjadi awan yang potensial menimbulkan
hujan. Sebagian air hujan tersebut akan tertahan oleh butiran-butiran tanah,
sebagian akan bergerak dengan arah horisontal sebagai limpasan (run off),
sebagian akan bergerak vertikal ke bawah sebagai infiltrasi, sebagian kecil akan
kembali ke atmosfer melalui penguapan. Air yang terinfiltrasi ke tanah
mula-mula akan mengisi pori-pori tanah sampai mencapai kadar air jenuh. Apabila
kondisi tersebut telah tercapai, maka air tersebut akan bergerak dalam dua
arah, arah horisontal sebagai interflowdan arah vertikal sebagai perkolasi.
2.2 Jenis-Jenis Sumber Daya Air
a.
Air tanah adalah air yang
berada di dalam tanah dan berkumpul dalam batu batuan dan ruang ruang batuan
tersebut . tempat air tanah tersebut terdapat pada pori-pori butiran atau
tanah. Kedalaman permukaan air tanah bergantung pada ketebalan lapisan
permukaan tanah di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut .oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa dalamnya permukaan air tanah di tempat yang
satu dengan tempat lainnya berbeda-beda. Air tanah berasal
dari salju, hujan atau bentuk curahan lain yang meresap ke dalam
tanah dan tertampung pada lapisan kedap air.
b.
Air pemukaan adalah air
yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan mudah dilihat oleh mata kita.
Contoh air permukaan seperti laut, sungai, danau, kali, rawa, empang, dan lain
sebagainya.
2.3 Manfaat Sumber Daya Air
Seluruh makhluk hidup di muka bumi membutuhkan air.
Sejak adanya kehidupan, mahluk hidup terutama manusia telah memanfaatkan air
untuk kelangsungan hidupnya, bahkan mutlak dibutuhkan manusia. Seiring dengan
pertambahan penduduk dan perkembangan industri, kebutuhan manusia akan air
cenedrung meningkat,sehingga sangat banyak sekali manfaat sumber daya air
tersebut . Berikut adalah manfaat sumber daya air.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Jenis Prasarana Sumber Daya Air
Sumber
daya air yang terdapat di Kelurahan Sendangguwo adalah sunagi. Hanya saja
sungai yang menjadi batas antara Kelurahan Sendangguwo dan Kecamatan Pedurungan
ini sangat memprihatinkan dikarenakan banyaknya warga yang menjadikan bantaran
sungai menjadi tempat pembuangan sampah sehingga semakin banyak sampah di buang
di bantaran sungai yang semakin menambah kotornya sungai.
3.2
Pemanfaatan, Pengelolaan dan Permasalahan Sumber Daya Air
Kegiatan pemanfaatan sungai yang
berlangsung selama ini sebagian besar masih dilakukan dengan cara yang kurang
memperhatikan kelestarian dan kepentingan umum. Hal ini ditandai dengan
mejandikan bantaran sungai sebagai tempat sampah sehingga merusak kandungan
tanah di bawahnya karena sampah yang dibuang berupa sampah plastik atau
non-organik. Untuk pengelolaan sungainya sendiri, belum dikelola secara
maksimal hal ini terlihat dari kurang pedulinya masyarakat akan kebersihan
sungai, padahal sungai merupakan sumber penghidupan dan kehidupan. Adanya
permukiman di sekitar sungai menyebabkan masyarakat memilih membuang sampah di
sungai hal ini dikarenakan jarak yang dekat dengan pembuangan sampah. Inilah
yang menimbulkan permasalahan yang terdapat di sungai. Sungai menjadi kotor dan
tercemar sehingga tidak dapat digunakan sebagai sumber daya air dan hewan yang
hidup didalamnnya juga tercemar sehingga hewan tersebut tidak dapat di konsumsi
karena dapat mengandung logam dari sampah non-organik.
3.3 Menghitung Laju Aliran
Permukaan
Q = C. I.
A
Q
= V.A
Keterangan :
Q = laju aliran permukaan (debit) puncak dalam
m³/detik
C
= koefisien aliran permukaan (nilai ditentukan jenis penutup tanah)
I = intensitas hujan dalam mm/jam
A = luas DAS (Ha)
V = kecepatan aliran
Diketahui
:
No
|
Jenis
Tata Guna Tanah
|
Luas
( Ai )
|
Koefisien
Limpasan ( Ci )
|
Ai
x Ci
|
1
|
Perumahan
|
76,17 Ha
|
0,65
|
49,5105
|
2
|
Perkuburan
|
18,1 Ha
|
0,15
|
2,715
|
3
|
Bisnis
Pinggiran
|
29,83 Ha
|
0,70
|
20,881
|
TOTAL
|
124,1 Ha
|
73.1065
|
Intensitas curah hujan : 0,00005270 mm/detik
Q =
0,002778 x C x I x A
= 0,002778 x
x 0,00005270 x 124,1
= 3,528 x 10-8 m3/detik
Komentar
Posting Komentar