Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Cerpen - Suara Kaleng

Cerita Pendek SUARA KALENG Satu hal yang membuat malam ini menjadi indah adalah ketika bulan dan bintang menjadi satu, seolah menyatakan kedamaian sejati. Sosok dengan pakaian lusuh berdiri pada pojok lampu merah, dengan kelusuhannya ia menunjukkan kekhawatirannya dengan ekspresi murung hingga ia lupa bahwa ia membiarkan dirinya menunggu hampir satu jam berdiri di tempat yang sama tanpa berpindah. “ Satu hal yang paling menyedihkan dalam hidupku adalah kehilangan. Ketika aku kehilangan aku memilih diam dari keramaian dan tertunduk ditengah perkataan orang bijak. Saat itulah aku mengumpulkan sisa kekuatan yang masih ada dalam diriku karena hanya aku yang tahu seberapa kuat aku sekarang” “Mba, daritadi menunggu disini ya?”, sosok suara itu mengejutkan sang lusuh. Ia hanya menatap lemah sosok suara itu dan berjalan menyebrangi jalan. Seketika jalanan marah dan semua kendaraan berteriak ke arahnya. “Heii apa kamu sudah gila!!”, “Mba ini masih hijau!!”, “Ehh lo gila ya

Surat Rindu untuk Teman

Hai, teman Bisakah kita bertemu dalam waktu dekat ini Ada sebuah rasa yg teriring oleh rasa ingin tahuku Bukan perasaan ingin menyukai dirimu Tetapi sebuah rasa rindu melejit dalam hati Ini bukan cerita jatuh cinta Bukan pula kebaperan masa kini Ini hanya sebuah ungkapan rasa Rasa rindu yg tersemat dalam hati yg sepi Kusampaikan salam dari jauh Terbentang satu pulau dalam kebersamaan Teringat kata yg pernah terucap Kuingat dikala aku tak menjangkau jarak jauh itu Kau temanku dan akan menjadi temanku Suatu hari nanti aku hanya membiarkan ini Suatu hari nanti bila kita berpisah akan kubiarkan Kubiarkan semua sesuai dengan apa yg akan terjadi Bahkan jika suatu saat aku memiliki rasa padamukan kubiarkan Teman, Salahkah jika diriku memiliki rasa rindu? Salahkah jika diriku membiarkan diriku merindu? Salahkah jika diriku menunggumu kembali pulang? Salahkah bila diriku berharap ketika kau kembali?