Puisi Untuk Orang Istimewa
SEBUAH PESAN SAJAK
Bila ini dituliskan oleh seorang penyendiri
Maka orang itu sedang berada dalam kerinduan
Bila ini dituliskan untuk mereka yang sendiri
Maka semua menjadi orang yang kesepian
Tidak, ini bukan sajak tentang kesepian
Jangan segera beranjak dari tempat ini
Kata dalam kalimat harus tersampaikan
Kepada mereka jantung hati
Pesan ini tertulis dalam setiap bait
Bukan hal yang sudah tiada
Hal yang selamanya akan terbit
Bahkan jika sudah tak bersama
Berawal dari seorang wanita disana
Pemilik hati dengan rasa lebih dari cinta
Kekuatan yang melebihi baja
Dukacitapun tak mampu merenggut sukacita yang ada
Kau pernah sakit karena aku
Hingga kau bahkan terjatuh karena aku
Bila pun kau lelah kau tak menghiraukanku
Bagimu aku adalah bagian penting dirimu
Dengarlah, wahai wanita paruh baya
Jika ini tersampaikan padamu
Maka aku ingin sekali menjadi wanita
Bukan sekedar wanita biasa tetapi menjadi wanita sepertimu
Bila bagi orang lain, buku adalah jendela dunia
Bagiku, kau adalah jendela duniaku
Kau guru tersetia yang pernah ada
Kau adalah pendingin suhu tubuhku ketika ku marah
Kau menutupi segala kebodohanku
Kau bahkan melakukan banyak hal tuk buatku sumringah
Kau buatku belajar berdiri dengan kakiku
Tiga lembar ini tak mampu lukiskan kasihmu
Perjalananmu menjadi latar hidupku
Jika ini telah terbaca olehmu, ibu
Ijinkan doamu terus mengiringi langkahku
Lalu, untuk pria dewasa disana
Mungkin ragamu tak dapat kupeluk
Tetapi cinta ini masih selalu ada
Selamanya hatiku, kau yang pertama sebagai pemilik
Bila ini tak dapat kau baca
Suaraku akan kurekam dengan nada
Setidaknya kau dapat mendengarkannya
Supaya sajak ini tersampaikan setiap katanya
Bagiku kau adalah cinta pertama
Jika aku tersandung senyum itu membangkitkanku
Ketika aku belum menjadi wanita seutuhnya
Kau membisikkan kata penyemangat itu
Kau sosok yang sempurna bagiku
Setiap kisah yang terlewati buatku jadi sosok
berguna
Setiap langkah bersamamu itu cerita indah bagiku
Bila nanti ku semakin beranjak dewasa
Usahaku tuk wujudkan mimpi impian itu
Ketika masa itu akan tiba
Biarlah pria sejati sepertimu dapatkan diriku
Pria pelengkap untuk menjalani hidup bersama
Dengan lebih kurang yang ada dalam diriku
Untuk pria yang kusebut ayah
Ada rindu yang selalu ada untukmu
Biarlah jarak ini jauh
Kutitip rindu pada setiap perjalanan langit biru
Wanitaku dan priaku
Setiap kata yang tersampaikan
Tidak lebih baik jika kita tak bertemu
Sejauh aku melangkah selalu ada harapan
Bagi priaku,
Mungkin aku tak bisa menjagamu secara tubuh
Tetapi setiap bagianku adalah kau
Secercah ilmu kehidupanmu bagiku telah beri arah
Bagi wanitaku,
Aku sudah cukup dewasa
Bukan untuk meninggalkanmu seorang diri
Raga inipun siap bersamamu nanti
Bila kita berdua masih sehat
Bersama kita arungi perjalanan pagi malam hari
Walau kita tidak sejawat
Berdua kita menua bersama lewati setiap hari
Tidak membiarkan seorang pun membuatmu sakit
Bukan bagian pesan terakhir
Pesan ini sebagian akan tersampaikan
Pesan ini sebagian hanya dibacakan olehku
Tidak banyak kiasan untuk setiap kata cinta dan
harapan
Namun bila semua tersampaikan
Bahagia tidak tergantikan
Namun semua akan kembali pada waktu
Dimana ada titik temu itu
Sajak ini dari hati
Bukan tulisan tangan terketik rapi
Pun sudah selesai
Aku pun bermaksud undur diri
Komentar
Posting Komentar