Cerita-Dalam Puisi-Terabaikan
Maukah kau menjadi matahariku
Halo langit, apa kabar matahariku
disana?
Lalu langit menjawab, siapa mataharimu?
Langit, dia matahariku yang selalu
disambut oleh ayam berkokok
Lalu langit menjawab lagi, apa dia mengenalmu?
Langit, dia matahariku yang berwarna
kuning cerah
Lalu langit menjawab lagi, apa dia
mengenalmu?
Langit, dia matahariku disaat
langitmu cerah dan berawan lalu hujan
Lalu langit menjawab lagi, jika dia
mengenalmu, apakah dia mau menjadi mataharimu?
Langit, bisakah kau mengajak dia
untuk bertemu ku hari ini?
Lalu langit menjawab,
Hari ini langitku berawan gelap dan
sebentar akan hujan
Hari ini dia tidak hadir dalam
kecerahan
Hari ini dia pergi sejenak
Hari ini dia tidak ingin mendengar
siapapun
Hari ini dia hanya mengenal semua
orang bukan kau
Apa sekarang kau masih mencari dan
menanyakannya?
Langit, dia akan tetap menjadi
matahariku
Langit, andai saja kau tidak
mengubah suasanamu
Dia pasti disini bersamaku saat ini
Aku mungkin bagian terkecil dari semua
orang yang ia sinari
Dia mengenalku jika kami bertemu
hari ini
Lalu langit tersenyum sinis dan
menjawab,
Hari kemarin kalian mengeluh karena
panas
Hingga kalian menyalahkan sinarnya
Hari ini kalian mengeluh karena
matahari tidak ada
Tak ada sinar disaat gelap seperti
ini
Langit,
Mungkin matahari begitu panas ketika
sinarnya berlebihan di siang hari
Tapi dirindukan di malam hari untuk
menghangatkan
Mungkin akan dicaci maki ketika
berawan
Tapi selalu ditunggu di penghujung
kemarau
Lalu langit menjawab lagi,
Kau tidak akan bertemu dengannya
hari ini
Hari ini adalah suasana yang berbeda
dari hari kemarin
Kau harus siap-siap dengan suasana
ini
Karena ada saat dikala itu matahari
meninggalkanmu
Jika besok kau bertemu dengannya
Bertemulah dengan rasa syukurmu
Berbicaralah dengan penuh senyuman
Peluklah dia erat dan jangan lepas
lagi
Dia tidak akan membakarmu dengan
panasnya
Keesokan harinya...
Hari ini ayam berkokok
Dan ia pun menampakkan dirinya bagi
semua orang
Hari ini semua orang tersenyum
melihatnya
Hari ini semua orang bersyukur
karena sinarnya yang menghangatkan
Hari ini aku akan menunjukkan diriku
yang kecil ini padanya
Halo matahari, apakah kau bisa
melihatku?
Halo matahari, aku disini
Halo matahari, kau hanya perlu
melirik sedikit
Halo matahari, lihatlah ke arah jam
6
Lalu matahari memandangiku dan
menjawab
Halo kau yang disana
Apakah hari ini kau merasakan
kepanasan?
Apakah hari ini kau kurang hangat?
Atau kau hari ini menginginkan gelap
dan hujan?
Halo matahari, aku tidak merasa panas
Aku tidak juga merasakan dingin
Aku tidak menginginkan kedua hal itu
ketika aku mengenalmu
Hari ini aku akan memelukmu
Hari ini kau akan kujadikan
matahariku
Matahariku disaat cerah dan gelap
sekalipun
Lalu matahari menjawabku,
Jika kau memelukku kau akan
kepanasan
Jika aku mengenalmu aku tidak
memiliki alasan untuk tinggal
Saat harapanmu begitu tinggi, aku
dapat menjatuhkan itu
Saat itu aku tidak ingin siapapun
bersedih
Matahari
Mungkin aku sedih ketika sinarmu tak
lagi sama
Mungkin aku sedih ketika aku
bahagia, hari itu malah hujan
Mungkin aku sedih ketika kau
menyinari orang dan kau tak sadar aku disitu
Mungkin aku sedih sesedih sedihnya
aku, tapi
Maukah kau menjadi matahariku?
Untuk mematahkan segala kemungkinan
Lalu merubahnya menjadi kepastian?
Lalu matahari menjawab,
Saat kau mengatakan ini, aku sudah
menjadi mataharimu
Hanya perlu seberapa kuat kau berada
disisiku
Cerah dan gelap adalah dua hal yang
akan kita hadapi
Saat itulah aku mungkin tidak bisa
bersinar
Tapi karena kau menyebutku mataharimu
Aku akan tetap bersinar sekalipun
hujan dan malam menggegap
Karena bagiku saat ini kau tidak
hanya menjadi seseorang bagiku
Kau pengaruh dan sumber aku bersinar
Komentar
Posting Komentar